Syarat Terjadinya flame adalah apabila ada unsur Oksigen, Sumber Api/Sumber Panas, maupun bahan yang bisa terbakar (bahan-bakar) yang muncul secara bersama-sama. Jika ketiga unsur ini hadir sesuai kriterianya, maka dapat dipastikan terjadi flame, hal ini berlaku untuk setiap kejadian kebakaran.
Setiap Bahan Bakar/Bahan yang bisa terbakar, memiliki Lower Flammability Limit (LFL) dan memiliki Upper Flammability Limit (UFL). LFL merupakan limit minimal untuk terjadinya kebakaran/flame, artinya kalau bahan bakar (dalam bentuk gas/uap) tidak memenuhi limit minimal ini, maka flame tidak akan terjadi. Sedangkan UFL adalah batas maksimal terjadinya flame, artinya kalau jumlah bahan bakar yang ada (dalam bentuk gas/uap) melebihi limit yang ditentukan, maka flame tidak akan terjadi (too rich fuel, lack oxigen). Gambar ini merupakan gambar LFL dan UFL Hidrokarbon (MC22/r290) yaitu 2% atau 40Gram per M3 (LFL) dan 10% atau 200Gram per M3
Maka agar dapat terjadi kebakaran kalau syarat-syarat ini terpenuhi
- Segitiga api
- bisa saja muncul bersamaan, tetapi jaranglah.
- bahan bakar yang ‘pas’ memenuhi syarat terbakar [ada dalam rentang LFL dan UFL]
- Pengisian MC22 pada AC 2pk, hanya 600gram, sedangkan andaikata AC 2pk ini dipasang pada ruangan 3m x 3m x 3m (yang hanya butuh AC 1/2pk) maka dengan Volume Ruang 27m3, diperlukan paling sedikit 1080gram agar terbakar (didapat dari: 40gr x 27m3), maka jumlah minimalpun tidak tercapai
- Kebocoran pada evaporator, kondensor, ataupun pipa dan flaring tidak langsung membuang seluruh refrigerant (bocor yah pelan2) sehingga konsentrasinya cukup kecil untuk terjadinya flame
- Ruangan yang terisolasi (tidak ada pertukaran udara sama sekali)
- tidak ada jendela, tidak ada pintu sehingga udara di dalam ‘fix’
- jumlah oksigen fix, jumlah MC22 yang bocor fix (tdk bisa terbuang lewat jendela, pintu) dan menyentuh titik LFL serta dibawah UFL, ada juga sumber api…
- ini hanya terjadi pada percobaan laboratorium 😀
- sama sekali tidak ada sirkulasi udara (tdk ada fan/blower/kipas) sehingga gas terkonsentrasi [menyentuh titik LFL dibawah UFL] pada salah satu bagian ruangan
Maka dapat dikatakan jangan takut untuk menggunakan Hidrocarbon sebagai refrigerant/freon pengganti, selama dilakukan handling dengan tepat maka tidak akan terjadi kebakaran/flame.
sebagai contoh: Pengguna motor setiap hari duduk diatas bahan yang mudah terbakar (bensin); DI rumah, paling tidak terdapat tabung gas elpiji 3 atau 12kg dan digunakan untuk memasak. pertanyaanya, apakah aman?? ya selama dilakukan pekerjaan sesuai prosedur, demikian juga dengan proses retrofit R22 menggunakan MC22.
Jika anda berminat mengkonversi/meretrofit AC anda agar lebih hemat energi, dapat menghubungi kami
08129779158, 081617154595
kami memberikan jaminan bahwa temperatur indoor paling tidak sama antara sebelum dan sesudah retrofit. [kami melakukan pengukuran dengan membandingkan suhu udara yang masuk ke evaporator dengan suhu udara keluaran sebelum di retrofit dengan sesudah di retrofit].